Monday 30 January 2012

Balasan Untuk Jatuh Cinta Diam-Diam

Diam, katanya emas. Jika memang begitu, harusnya orang yang jatuh cinta diam-diam praktis menjadi orang terkaya di dunia. Aku tahu! Mengapa jatuh cinta diam-diam tak kunjung membuat pelakunya kaya? Karena ‘emas’ yang di dapat karena diamnya habis digerogoti rasa penasaran dan kelelahan menebak-nebak.

Sesungguhnya benak orang yang jatuh cinta diam-diam adalah benak yang paling cerewet. Dalam pikirannya, orang yang jatuh cinta diam-diam akan terus berceloteh, bertanya, dan lagi, menebak. Mungkin terlihat tak ada lelahnya. Tetapi sebenarnya tak ada yang pernah menginginkan itu, hanya saja tak ada yang kuasa ketika itu menimpa dirinya.

Pertanyaan demi pertanyaan terus saja menghiasi pikiran. Aku, juga pernah jatuh cinta diam-diam. Kurang atau lebihnya, aku selalu bertanya.

“Apakah dia tahu kalau aku sering memandanginya bahkan ketika dia melakukan aktivitas sekecil apa pun?”

“Apa dia pernah melihatku, menyadari keberadaanku? Atau aku begitu tak nyata?”

“Pernahkah sedikit saja terlintas dalam pikirannya tentang aku?”

“Mengapa dia mengenakan baju dengan warna seperti warna kesukaanku?”

“Mengapa dia menyanyikan lagu favoritku di lorong kelas tadi?”

“Ah, bagaimana bisa dia bercerita ke temannya baru saja menonton film yang sudah berkali-kali aku tonton karena aku sungguh menyukainya?”

“Apakah dia punya perasaan yang sama denganku?”

Aku sering merenung, khususnya di malam hari. Tak mengerti mengapa hubungan antara satu manusia dengan manusia lain bisa begitu rumit, atau dibuat rumit oleh manusia itu sendiri? Entah.

Setahuku, komunikasi bisa meluruskan semuanya, menghilangkan penasaran, menghentikan kamu menebak-nebak. Bicara, dan kamu akan berhenti untuk lelah.

Karena orang yang jatuh cinta diam-diam, cintanya juga bisa berbalas. Balasan berupa penerimaan diam-diam, penolakan diam-diam, atau mungkin diabaikan diam-diam.

Sumber : Berita Unik.

====================================================================

Meskipun ini bukan tulisanku men, tapi ini cukup menggambarkan apa yang ada didalam hatiku.

Ya mungkin hanya Allah SWT. yang mengetahui segalanya.

Saturday 21 January 2012

Antara Kuliah, Kerja dan Tanggung Jawab Sosial

Langsung saja men, diumurku yang sudah berkepala dua ini aku masih keteteran dalam hal pembagian waktu. Kuliah, ya kuliah,, aku masih kuliah disalah satu perguruan negeri di jogja. Selain kuliah aku juga mempunyai tanggung jawab kerja men, kerja ya bisa disebut part time lah, coz ini juga sambilan. Capek sih kadang, apalagi kalau lg banyak tugas. Begadang sampai pagi itu sudah sering. Belum lagi ada tanggung jawab di masyarakat. Jabatan yang lumayan strategis, yaitu seksi dakwah. Taukan yang namanya dakwah terkesan dengan orang yang baik, tapi ini enggak. Aku jauh dari itu. Kurang tahu juga mengapa tanggung jawab itu diberikan kepada saya. Bukannya mau mengeluh men, tapi kadang saya sangat merasa capek. Pulang kuliah langsung kerja, habis itu kadang langsung mengikuti acara rumah. Sampai-sampai kadang gak sempat mandi (memang sengaja).
Kembali lagi men kemasalah kerjaan. Aku kerja sebagai operator warnet. untung bosku lumayan gak ribet. Alhamdulillah ya pokoknya... tapi walaupun begitu kerja shift menuntutku harus kuat begadang sampai malam. Berangkat siang pulang sore, berangkat sore pulang malam. Kadang aku dirumah hanya makan dan tidur. Selebihnya kuhabiskan di kampus dan warnet. Begitulah men rutinitas hari-hariku. Kadang-kadang hati ini pengen teriak... teriak kenceng banget. Saya sangat capek dengan kehidupan yang tidak teratur ini. Tidur gak nentu. makan gak nentu.. Alhasil badanku sekarang sampe tak terkendali berat badannya. Ya mau gimana lagi, ortang tua sudah memberikan pilihan, kalau mau meneruskan sekolah harus bisa belajar cari uang saku. Ya mau gak mau harus mau men. Meskipun harus begini. Itung-itung belajar cari nafkah itu gimana.Ternyata lumayan berat. Gak cuma bisa bilang "Pak minta uang." tapi harus ada usaha. Walaupun hasil yang aku dapatkan gak seberapa tapi aku sangat bangga bisa menghasilkan uang dari keringatku sendiri. Tentunya diniati untuk berbakti kepada kedua orang tua kita men, ngenteng-etengke bebane wong tuwo.
Kembali lagi kejudul diatas, berat juga ternyata menjalankan tanggung jawab ketiganya. IP turun, sering gak masuk kuliah, dan yang paling sering adalah "masuk angin dan migrain". Alhasil ketiganya gak bisa terlaksana, karena harus istirahat di rumah. Tapi aku tetep berusaha menjalankan tanggung jawab ini dengan maksimal, ya semaksimal dan sebisa saya. Karena tanggung jawab adalah amanah men. dan harus di jalankan. en dipertanggung jawabkan dihadapan Allah Swt.
Bagi temen-temen yang punya kisah seperti saya pokoknya tetap semangat, walupun kadang haris kehilangan waktu bermainnya. Tapi aku yakin, suatu saat nanti aku akan memetik semua jering payah ini. Insya Allah.
:)

Friday 13 January 2012

Engkaulah Perempuan

Siapakah dia?
Gak tau juga lah, kadang saya benar² mendambakan seorang perempuan yang bisa menemani saya. ya walaupun tidak harus bertatap muka. Kadang hari-hariku juga terasa sepi. Nyeyet banget, mesakke tenan to???
Saya sangat terkesan dengan makhluk yang satu ini, "perempuan". Tentunya perempuan yang seiman, tak hanya seiman, tapi juga bisa menutup auratnya. Berjilbab, memakai rok, tak masalah juga sebenarnya memakai jeans asalkan atasannya agak panjang, dan tentunya bisa meminimalkan untuk bersentuhan langsung dengan yang bukan mahromnya. Pada intinya seorang muslimah yang kalem dan tidak neko-neko.
Hmmm,,, tapi keinginan itu mungkin belum akan bisa terwujud. Masih banyak yang harus saya prioritaskan. Kuliah tentunya, disamping itu juga masih ada tanggung jawab pekerjaan dan tanggung jawab di masyarakat. Mungkin saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang selama ini masih mau menemaniku walaupun hanya sekedar sms, dan juga sedikit bercerita. Terima kasih sangat pokoknya.
:)

"Cinta yang paling tinggi adalah pada Allah Swt. karena ketika kita mencintaiNYA tidak akan ada yang cemburu, tak akan ada yang sakit hati dan yang tersakiti"